#281016TM4 - PERKEMBANGAN MANAJEMEN LOGISTIK
Perkembangan Manajemen
Logistik
Definisi
Logistik adalah suatu proses mengelola secara tepat perpindahan dan penyimpanan material (bahan mentah), part (bahan1/2 jadi) , dan finished inventory (barang jadi) dari supplier (pemasok) antara enterprise facilities dan customer ( pelanggan )..
Logistik adalah suatu proses mengelola secara tepat perpindahan dan penyimpanan material (bahan mentah), part (bahan1/2 jadi) , dan finished inventory (barang jadi) dari supplier (pemasok) antara enterprise facilities dan customer ( pelanggan )..
Manajemen logistik melibatkan segala sesuatu yang bergerak
dari dan antara fasilitas operasi perusahaan. Untuk mencapai aliran tertib
produk ke pasar, perhatian manajerial harus diarahkan ke desain sistem logistik
dan operasi. Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen logistik adalah untuk
merancang dan mengelola suatu sistem untuk mengontrol aliran dan strategis
penyimpanan bahan, bagian dan barang jadi untuk keuntungan maksimum perusahaan.
Objective of Logistic
Tujuan dari logistik adalah untuk mengirimkan barang jadi
dan bahan material dengan syarat:
1. Dalam jumlah yang benar (jumlah)
2. dikirim dalam waktu yg masih di butuhkan (waktu)
3. Dalam kondisi yang dapat digunakan (kualitas)
4. di kirim ke lokasi yang memerlukan (tempat)
5. total biaya terendah (biaya)
Tujuan dari kinerja logistik adalah untuk mencapai tingkat
yang telah ditetapkan pasar manufaktur pada pengeluaran total biaya terendah.
Manajer logistik memiliki tanggung-jawab yang mendasar untuk merencanakan dan
mengelola sebuah sistem operasi yang mampu mewujudkan tujuan ini. Dalam luasnya tanggung jawab sistem perencanaan dan administrasi, ada banyak detail dan
tugas-tugas kompleks.
Ciri khas logistik adalah integrasi dari berbagai dimensi
dan tuntutan untuk pergerakan strategis dan penyimpanan.
Kinerja logistik memerlukan kegunaan waktu dan tempat (time
and place utility).Kegunaan waktu maksudnya barang harus sampai di tempat
tujuan dengan tepat waktu atau efisien. Barang dipindahkan dari tempat surplus ke
tempat yg kekurangan atau defisit.
Berikut adalah perkembangan kontemporer logistik dari tahun
ke tahun.
1. Sebelum tahun 1950 (Fragmentasi)
ciri khas perusahaan diperlakukan proses manajemen logistik
secara terpisah-pisah., banyak perusahaan yang memperlakukan proses manajemen
logistik secara terpisah-pisah. Munculnya konsep pemasaran intensif sifat kacau
operasi logistik. Prioritas yang pemasaran modern ditempatkan pada:
1. perkembangan line item-proliferasi.
2. menjual produk yang sama dari berbagai saluran pemasaran dan
retailer yang berbeda.
3. penawaran luas untuk layanan produk yang lebih murah
terhadap fisik pemasaran.
2. 1956-1965 (Kristalisasi)(padat dan utuh)
Periode ini adalah dimana konsep logistik terpadu
memadat setelah bertahun-tahun mengalami ketidakjelasan.
Empat perkembangan
utama yang didapatkan dari pengkristalan ini adalah:
a. pengembangan total analisis biaya
b. pengembangan sistem pendekatan
c. meningkatkan kepedulian terhadap layanan pelanggan
d. memperhatikan saluran distribusi yang telah direvisi
Meskipun banyak faktor yang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan logistik, empat memiliki arti khusus.
1. pengembangan
total biaya analisis.
2. penerapan sistem teknologi.
3. Pendekatan
sistem menyediakan cara untuk mempelajari hubungan kompleks (customer Service)
4. total biaya
menyediakan perangkat pengukuran dan Saluran distribusi.
3. 1965-1970 (Pengujian Relevansi)
Periode dari 1965 hingga 1970 adalah waktu di mana
konsep-konsep dasar logistik yang akan diuji. Hasilnya adalah bahwa manfaat
yang dibuat menjadi kenyataan.Banyak perusahaan mulai menerapkan logistik yang terintegrasi.
4. 1970-1978 (Periode Perubahan Prioritas)
Pada tahun 1970-1978 adalah periode ketidakpastian
berkepanjangan di hampir setiap kegiatan perusahaan. Untuk pertama kalinya
sejak perang dunia 2, persediaan energi menjadi keprihatinan kritis. Kekurangan
energi ditambah dengan kenaikan harga bahan bakar dan minyak menjadi kekhawatiran.
Logistik menghadapi kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas energi karena
terlibat dalam kegiatan transportasi dan penyimpanan antara konsumen energi
terbesar dan paling terlihat. Manajemen logistik mulai membuat rencana
pemeliharaan manufaktur dan pengolahan bahan.
Dampak yang paling signifikan dari periode ini adalah aspek
logistik menjadi dikenal, dihargai dan diakui dalam struktur organisasi
perusahaan swasta dan publik yang tak terhitung jumlahnya. Konsep-konsep yang
telah terbukti menjadi kontributor layak pencapaian tujuan perusahaan. Konsep logistik terkordinasi menyediakan sarana untuk mengatasi ketidakpastian dengan
positif.
5. Setelah 1978 (menuju logistik terkordinasi)
Manajemen logistik yang terintegrasi menjadi lebih umum
untuk setidaknya lima alasan:
1. Saling ketergantungan antara kedua wilayah operasional
yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan perusahaan.
2. Untuk mendukung logistik terpadu adalah konsep sempit
manajemen distribusi dan bahan fisik membuat berpotensi terjadinya antarmuka
negatif atau disfungsional.
3. Untuk mengintegrasikan kegiatan fisik distribusi dan
bahan manajemen adalah bahwa mengontrol setiap jenis operasi serupa.
4. Untuk integrasi operasional logistik adalah peningkatan
kesadaran bahwa ada banyak trade-off antara manufaktur ekonomi dan pemasaran
persyaratan yang didamaikan oleh sistem logistik yang dirancang dengan baik.
5. Misi logistik
tidak lagi dapat dikuasai oleh penggunaan teknologi hardware murni.
Komentar
Posting Komentar